Kamis, 10 November 2011

Puisi-Puisi Wendi Ichsan



Sepotong Wajah di Tengah Malam

Malam itu
Pikiranku yang kalut seperti hilang kesadaran
Tubuhku yang kerontang dan gigil habis dimakan embun malam
Hatiku terenyuh pada sepotong wajah yang bergantung pada dinding kayu rumahku yang keropos
Suara jangkrik yang risih mendampingiku menerawang pada sejarah yang mengharukan bagiku

Sedetikpun tak luput kupandangi wajah itu
Wajah yang senantiasa membasuh sepiku dan menerangi jalan hidupku

Ibu,
Pernahkah kau pinta aku menebus kasihmu?
Setelah engkau meninggalkan dunia ini, kau tak lagi memberiku nasehat
Kau hanya tersenyum manis di dinding itu
Senyummu yang merindu tak bisa lagi kutahan

Ibu,
Pernahkah kau katakan pada malam untuk menemaniku?
Semenjak kau beringsut dan berlalu kedunia lain
Kau hanya berbisik pada malam yang hening
Laraku hanya kau yang bisa melipurnya

Kuakhiri tangis dalam keheningan malam dengan sujud
Kupanjatkan do’a agar kau merasa lapang di alam sana
Semoga kau dekat dan tenang di sisi-Nya
Kamarangek, 10-10-2010


Kenangan Pilu

Gemericik air hujan merangkak di atap rumah
Diselingi nyanyian katak dan jangkrik bersahutan
Menengahi lamunku yang kosong

Kurebahkan raga pada tikar yang pernah kau tiduri
Saat kuterbaring lemah, kau tak lagi ada disampingku
Dalam pilu kukenang kasihmu
Hanya angan-angan yang kupunya
Hanya derita yang kulerai
Tangismu tak lagi meratapi kepedihanku
Candamu tak lagi membumbui senyumanku
Kamarangek, 10-10-2010

Siapa Aku

Siapa aku?
Seorang yang tak punya,

Orang-orang mengumbar hina diri ini
Karib kerabat memandang rendah derajat diri
Bukankah kita diciptakan untuk saling mengasihi?
Hati nurani tak mampu lagi mengendalikan diri mereka
Cacian demi cacian yang kutuang dalam semangkuk nasi

Siapa aku?
Seorang yang berjuang hidup,

Tetesan keringatku tak cukup berharga untuk mereka
Mereka yang mengumbar harapan pada budak-budak yang tergiur indah dunia
Bukankah kita disuruh untuk saling memberi?
Nafsu duniawi merambah keimanan mereka
Kenikmatan demi kenikmatan yang mereka raup di lembah dosa
Kamarangek, 10-10-2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar