Kampus Diary


Gara-gara Koran Bekas
Oleh: Wendi Ichsan

Koran tidak saja berguna untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar, namun memiliki manfaat yang sangat banyak. Hari itu, Koran menjadi penolong tunggal bagi keluarga saya. Pada saat ekonomi keluarga saya ketika itu sedang carut marut dan kedua adik saya berhenti bekerja, maka Koran seakan menjadi malaikat penolong. Kebetulan saya senang sekali membaca Koran, hari itu pula adik saya ikut membaca lowongan kerja yang ada di Koran tersebut. Untunglah, lowongan sebagai karyawan toko itu digemari oleh kedua adik saya, akhirnya mereka bekerja di sana hingga sekarang.
Tidak hanya untuk mencari informasi kerja dan pengetahuan, Koran juga membantu saya sebagai mahasiswa. Pasalnya, Koran memberikan imajinasi positif setiap kali saya membaca Koran. Selain itu, hobi menulis juga bisa saya praktekkan disini. Koran yang sudah saya baca hingga tamat, kemudian saya tumpuk di belakang rumah. Hasilnya, jumlah Koran yang saya koleksi tidak sedikit jumlahnya. Kalau dihitung-hitung, jumlahnya ribuan banyaknya.
Ketika itu, saya sangat membutuhkan uang untuk membayar buku dan seragam kuliah yang diwajibkan oleh dosen untuk mengambilnya. Terpaksa saya harus memutar otak untuk mencari pinjaman kepada rekan-rekan seperjuangan saya di kampus. Namun, hasil yang saya dapat nihil. Saya pun maklum, karena kehidupan anak kos serba kekurangan dan harus berpandai-pandai mengatur uang.
Setibanya di rumah, saya mencoba menceritakan keperluan untuk seragam dan buku itu kepada orangtua. Namun, orangtua saya juga sedang kesulitan keuangan. Untunglah ketika itu, adik saya yang paling bungsu mengingatkan bahwa Koran bekas yang saya kumpulkan di belakang rumah itu bisa di jual. Hati saya begitu lega ketika itu. Saya bergegas mengemasi dan mengikat Koran-koran bekas yang selama ini saya kumpulkan.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali saya langsung berangkat menggunakan becak milik paman saya untuk menjual Koran-koran itu ke pengumpul. Hasil tidak sedikit, uang sekitar 280 ribu saya dapatkan pagi itu dari hasil penjualan. Sejak saat itu saya berpikir bahwa hobi membaca Koran merupakan kebiasaan yang baik dan harus dilestarikan. Sebab, dengan membaca Koran dan menulis, kita mampu mengurangi beban orangtua dalam menanggulangi biaya kuliah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar